

|
- 29 Apr 2025 12.20 WIB
Terdapat 2 Artikel Serangan Cyber
Pernahkah kamu mendengar istilah CSIRT ? jika belum familiar, CSIRT adalah singkatan dari Computer Security Incident Response Team, yaitu sebuah organisasi yang memberikan layanan respon terhadap kejadian terkait keamanan komputer salama 24 jam nonstop setiap hari. Layanan ini dapat diakses oleh semua pihak, mulai dari individu, perusahaan, instansi pemerintah, hingga organisasi lainnya.
CSIRT (Computer Security Incident Response Team) dan BSSN (Badan Siber dan Sandi Negara) adalah garda terdepan dalam melawan ancaman siber, namun mereka masih dihadapkan pada berbagai tantangan yang memerlukan perhatian serius.
Cyberbullying atau perundungan di dunia maya adalah fenomena yang semakin marak di era digital. Tanpa memandang usia atau latar belakang, siapa saja dapat menjadi korban dari tindakan ini. Mengingat dampaknya yang besar terhadap kesehatan mental dan emosional korban, penting bagi kita untuk mengenali bentuk-bentuk cyberbullying agar dapat mencegah dan mengatasinya.
Dalam upaya untuk mendukung organisasi dalam pengelolaan risiko keamanan siber, National Institute of Standards and Technology (NIST) telah mengembangkan NIST Cybersecurity Framework. Kerangka kerja ini menyediakan panduan yang terstruktur dan komprehensif, dengan fokus pada pencegahan, deteksi, dan respons terhadap ancaman potensial, sehingga memungkinkan organisasi untuk melindungi sistem informasi dan aset kritis mereka dari serangan yang mungkin menimbulkan kerugian.
Di era digital yang terus berkembang, ancaman terhadap keamanan siber menjadi isu yang sangat krusial. Hampir setiap aspek kehidupan modern, seperti komunikasi, transaksi keuangan, dan pengelolaan data pribadi, kini terhubung dengan dunia maya. Ketergantungan yang semakin tinggi pada teknologi ini meningkatkan potensi risiko serangan siber, seperti pencurian data, penipuan, atau kerusakan sistem.
Setiap organisasi saat ini menghadapi tantangan dari ancaman keamanan siber yang semakin rumit dan berkembang pesat. Mulai dari serangan phishing hingga ransomware, risiko yang ditimbulkan oleh insiden siber bisa merusak operasi bisnis dan merusak reputasi perusahaan. Oleh karena itu, respons yang cepat dan efektif terhadap insiden keamanan siber sangat penting untuk melindungi data sensitif dan memastikan kelangsungan operasional.
Computer Emergency Response Team (CERT) adalah tim elit yang bertugas menangani insiden keamanan siber. Mereka berperan penting dalam mendeteksi, merespons, dan memulihkan sistem dari serangan digital yang terus berkembang di era teknologi saat ini.
Serangan siber berbasis kredensial kini menjadi ancaman serius bagi organisasi. Jangan panik! Artikel ini menyajikan tujuh langkah penting yang harus segera dilakukan untuk meminimalkan dampak, memulihkan sistem, dan mencegah serangan serupa di masa depan.
Intelijen Ancaman Siber (Cyber Threat Intelligence/CTI) memegang peranan krusial dalam lanskap keamanan siber kontemporer. Strategi ini memungkinkan organisasi untuk memahami, mengidentifikasi, dan mengantisipasi ancaman siber yang terus berkembang.
Dalam era digital yang semakin maju, ancaman terhadap keamanan siber terus berkembang. Organisasi perlu memastikan bahwa sistem mereka tetap aman dari ancaman yang dapat merusak operasional atau reputasi bisnis. Salah satu solusi penting yang digunakan untuk mengatasi tantangan ini adalah Security Information and Event Management (SIEM).
Dalam dunia yang semakin terhubung secara digital, ancaman siber terus berkembang dan menjadi semakin kompleks. Untuk menghadapinya, tim keamanan siber membutuhkan kemampuan untuk merespons insiden dengan cepat, efisien, dan terkoordinasi. Di sinilah peran Security Orchestration, Automation, and Response (SOAR) menjadi sangat penting.
|
Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkodigi), Nezar Patria, mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah menginstruksikan setiap kementerian, lembaga pemerintah, serta pemerintah daerah untuk segera memiliki Computer Security Incident Response Team (CSIRT). Langkah ini diambil sebagai upaya meningkatkan keamanan siber nasional, mengingat semakin seringnya kebocoran data dan serangan siber yang terjadi di berbagai instansi pemerintahan.